Anggota
DPD RI dari Suawesi Barat yang ditunjuk sebagai Wakil Ketua Kmite III DPD, Muh
Syibli Sahabuddin menjelaskan pentingnya kehadiran negara daam setiap konflik
atau aksi massa
yang terjadi. Hal ini diungkapkan dalam Talk Show DPD RI.
Di awal pembicaraannya dalam talk show DPD RI, K.H. MUHAMMAD SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag,
M.Ag, memberikan
kalimat himah: “Sesuatu yang kita yakini mungkin salah dan sesuatu yang
diyakini orang lain mungkin benar”.
Lalu K.H. MUHAMMAD SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag,
M.Ag, melanjutkan:
“ Negara dihadapkan pada masalah sampai ke titik nadir. Kalau dahulu, ormas
dibentuk dengan motif yang jelas, kebenaran, sekarang tidak seperti itu lagi.
Opini
pembubaran FPI, seakan-akan itu benar. Hal ini terjadi karena Negara
membiarkan. Padahal FPI itu adalah akibat lemahnya Negara dalam penegakan
hokum. Apa yang FPI lakukan, belum tentu bias kita lakukan. Meskipun terkadang
FPI melakukan hal aneh, misalnya melakukan sweeping atau penangkapan.
FPI ini kan sebagai bentuk
frustrasi pada pemerintah. Mereka membentuk FPI untuk menegakkan kebenaran.
Ini sebenarnya
tugas Negara, tapi dilakukan oleh FPI.
Intinya,
sekarang ini wibawa Negara sudah turun. Rakyat sudah tidak peduli pada Negara.
Rakyat lebih mementingkan urusannya sendiri (karena) Negara sudah melakukan
pembiaran (atas konflik yang terjadi). Jadi kondisi seperti benar dan seperti
salah adalah fakta, dan itu bias mengancam kedaulatan NKRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar